Puisi : May I cry for the last God.?
Puisi : May I cry for the last God.? - Puisi kali ini bertemakan penyesalan seorang hamba kepada tuhan yang meminta untuk dapat diberikan kesempatan untuk berbuat baik dan menyesali perbuatan yang lalunya(ntah iya ntah ndak itu artinya). Puisi ini dikirim sahabat saya Ayu Wulandari.
Puisi : May I cry for the last God.?
by Ayu Wulandari
yaa tuhan, maafkan aku .
untuk sekali ini saja biarkan aku menangis .
sungguh ku tak sanggup menahan semuanya .
sungguh perasaan sakit ini tak dapat ku bendung lagi .
sekali saja, biarkan aku menangisi cobaanmu .
sebenarnya aku malu krn meminta seperti ini,
tapi sungguh aku tak mampu menahannya lagi .
berikan aku air mata itu lagi .
biarkan aku menangis untuk yg trakhir kali .
agar aku merasa lega .
bukankah engkau menciptakan wanita brSama air matanya?
tapi dmana air mataku yg dulu?
mengapa aku hanya bisa menangis dalam hati?
sekali saja tuhaan .
izinkan aku menangis tuhan .
menangisi cobaanmu .
menangis seperti malam itu .
agar aku merasa lega dan lebih kuat .
untuk sekali ini saja biarkan aku menangis .
sungguh ku tak sanggup menahan semuanya .
sungguh perasaan sakit ini tak dapat ku bendung lagi .
sekali saja, biarkan aku menangisi cobaanmu .
sebenarnya aku malu krn meminta seperti ini,
tapi sungguh aku tak mampu menahannya lagi .
berikan aku air mata itu lagi .
biarkan aku menangis untuk yg trakhir kali .
agar aku merasa lega .
bukankah engkau menciptakan wanita brSama air matanya?
tapi dmana air mataku yg dulu?
mengapa aku hanya bisa menangis dalam hati?
sekali saja tuhaan .
izinkan aku menangis tuhan .
menangisi cobaanmu .
menangis seperti malam itu .
agar aku merasa lega dan lebih kuat .
---
Admin Reviewed by Admin on . Puisi : May I cry for the last God.? Puisi : May I cry for the last God.? - Puisi kali ini bertemakan penyesalan seorang hamba kepada tuhan yang meminta untuk dapat diberikan kesempatan untuk berbuat baik dan menyesali perbuatan yang lalunya(ntah iya ntah ndak itu artinya). Rating: 5
Puisi : May I cry for the last God.? - baguskan puisinya? kayak puisi sebelumnya. sama bagusnya.
Labels: Puisi
<< Home