Thursday, February 9, 2012

Berharga

Berharga - Sebuah goresan tinta pena yang dilakukan oleh salah seorang sahabat Makal Media yakni Priangga Emilsyah. silakan baca aja langsung. :D


Belakangan ini aku sulit dijangkau
Aku terlalu lama terpaku pada diri sendiri.
Setiap orang memiliki dunia pribadinya sendiri
Di mana mereka dapat menyendiri.


Apa kau memanggilku?
Apa kau berusaha menerobos?
Apa kau berusaha menggapaiku?
Aku mengulurkan tanganku padamu.


Aku cuma sedang betul-betul tertekan
Aku merasa tidak mampu keluar dari keterpurukan ini.
Andai saja aku bisa melaluinya
Tapi aku butuh sesuatu yang bisa mengeluarkanku dari timbunan sampah ini.
Aku penuh memar, penuh benjolan
Terjatuh lalu berdiri lagi.
Aku butuh percikan cahaya untuk mendapatkan jiwaku kembali
Agar bisa menggenggam hidup nyata ku lagi.
Entah bagaimana atau kenapa atau sejak kapan
Aku sampai pada situasi seperti ini.
Aku mulai merasa dingin lagi
Karena itu kuputuskan mengangkat penaku
Berusaha melakukan sesuatu sebagai pelampiasan
Tapi aku tetap tidak bisa terima
Atau setuju dengan fakta bahwa
Mungkin aku sudah selesai dengan kedewasaan , aku butuh penampilan baru.
Dan aku tahu beberapa masalah sangat sulit untuk ditelan
Tapi aku tidak bisa diam saja dan terhanyut dalam kesedihanku sendiri.
Namun aku tahu satu fakta:
Aku akan jadi panutan yang patut dicontoh
Panutan yang patut dicontoh, aku akan jadi panutan yang patut dicontoh.
Hari ini akan segera jadi hari esok
Namun aku masih harus berjalan beribu-ribu mil


Di dalam sepatuku, agar tahu bagaimana rasanya jadi aku
Aku akan jadi dirimu, biar kita bertukar sepatu
Agar aku tahu bagaimana merasakan penderitaanmu
Kau merasakan penderitaanku, saling merasuki pikiran satu sama lain
Agar kita bisa melihat apa yang kita temukan
Menyaksikan segalanya lewat mata kita masing-masing
Jangan biarkan mereka berkata engkau tidak berharga
Terserah mereka mau apa, tetaplah jadi dirimu yang sesungguhnya.
dan ingat, jangan biarkan mereka berkata engkau tidak berharga
Terserah mereka mau apa, tetaplah jadi dirimu yang sesungguhnya.



Rasanya aku mulai kehilangan rasa humor
Segalanya begitu menegangkan dan suram
Aku rasanya hampir harus mengecek suhu ruangan tiap kali aku masuk ke suatu ruangan
Semua mata seperti tertuju padaku
Jadi aku berusaha menghindari segala kontak mata.
Karena kalau itu terjadi, pintu percakapan akan terbuka, seperti aku yang mau saja.
Aku tidak mengharapkan perhatian berlebihan.
Aku hanya mau menjadi sepertimu
Berbaur dengan seisi ruangan
Dan mungkin dengan itu aku bisa ke toilet terdekat
Aku tidak butuh seorang penjaga yang terus mengikutiku dan mencebok pantatku
Tertawa setiap aku melucu dan setengah dari lawakanku bahkan tidak lucu
"Ha! angga, kau lucu sekali sobat! Kau seharusnya jadi pelawak, sial!"
Sialnya, memang begitu, aku cuma bersembunyi
Di balik airmata seorang badut.
Jadi kenapa kalian tidak duduk?
Dengar cerita yang akan kuceritakan.
Sial, kita tidak akan tukaran sepatu
Dan kau tidak akan berjalan beribu-ribu mil

Di dalam sepatuku, agar tahu bagaimana rasanya jadi aku
Aku akan jadi dirimu, biar kita bertukar sepatu
Agar aku tahu bagaimana merasakan penderitaanmu
Kau merasakan penderitaanku, saling merasuki pikiran satu sama lain
Agar kita bisa melihat apa yang kita temukan
Menyaksikan segalanya lewat mata kita masing-masing
Jangan biarkan mereka berkata engkau tidak berharga
Terserah mereka mau apa, tetaplah jadi dirimu yang sesungguhnya.
dan ingat, jangan biarkan mereka berkata engkau tidak berharga
Terserah mereka mau apa, tetaplah jadi dirimu yang sesungguhnya.


Tidak ada orang yang meminta kehidupan
Dengan segala omong kosong seperti yang harus aku hadapi ini.
aku harus menerima kartu ini sendiri
Dan membaliknya, aku tak akan pernah mengharapkan bantuan.
Sekarang aku bisa saja cuma duduk-duduk sambil marah-marah dan mengeluh.
Atau menerima situasi di mana aku berada ini kemudian bangkit dan mendapatkan diriku.
Aku bukanlah tipe anak yang mau menunggu
Di depan pintu dan mengemas masalah, lalu duduk di teras kemudian berharap dan berdoa
Supaya masalah itu selesai dengan sendirinya - yang tak'kan pernah terjadi.
Aku hanya ingin bisa cocok di segala tempat
Di tiap gedung di mana aku sekolah, aku bermimpi jadi anak keren seperti itu
Bahkan jika itu berarti aku harus berpura-pura bodoh
Kakek selalu bilang padaku:
"Teruslah berwajah begitu, nanti wajahmu akan betul-betul jadi seperti itu."
Sementara itu, aku hanya berdiri di sana
Berusaha menahan lidahku untuk mengatakan *apakah seperti ini kek??*
Sampai lidahku menjilat tanda "STOP" dibahu jalan, itu saat berumur 8 tahun
Aku kapok, karena itu aku tidak lagi berusaha membuat teman-temanku terkesan

Tapi aku baru saja menceritakan seluruh kisah hidupku padamu
Tidak hanya berdasarkan pendeskripsianku
Sebab bagaimana kau melihatnya dari tempat dudukmu, mungkin bisa saja berbeda 110%.
Kurasa kita harus berjalan bermil-mil, masing-masing dalam sepatu yang lainnya setidaknya.
Berapa ukuran kakimu? Aku 31
Biar kita lihat apakah kakimu bisa cocok

Di dalam sepatuku, agar tahu bagaimana rasanya jadi aku
Aku akan jadi dirimu, biar kita bertukar sepatu
Agar aku tahu bagaimana merasakan penderitaanmu
Kau merasakan penderitaanku, saling merasuki pikiran satu sama lain
Agar kita bisa melihat apa yang kita temukan
Menyaksikan segalanya lewat mata kita masing-masing
Jangan biarkan mereka berkata engkau tidak berharga
Terserah mereka mau apa, tetaplah jadi dirimu yang sesungguhnya.
dan ingat, jangan biarkan mereka berkata engkau tidak berharga
Terserah mereka mau apa, tetaplah jadi dirimu yang sesungguhnya.


Belakangan ini aku sulit dijangkau
Aku terlalu lama terpaku pada diri sendiri.
Setiap orang memiliki dunia pribadinya sendiri
Di mana mereka dapat menyendiri.
Apa kau memanggilku?
Apa kau berusaha menerobos?
Apa kau berusaha menggapaiku?
Aku mengulurkan tanganku padamu.


Untuk teman-temanku, kuatkanlah dirimu.
jangan katakan "wahai tuhan, aku punya masalah besar''
ttapi katakanlah "wahai masalah, aku punya tuhan yang maha besar!".
Dan untuk seluruh manusia yang ada di dunia
Tuhan memberi sepatu yang tepat untukmu.
Jadi ambillah dan pakailah.
Jadilah dirimu, sobat, banggalah pada dirimu yang sejati.
Meski ini terdengar rendahan,
Jangan pernah biarkan orang lain berkata engkau tidak berharga.
Admin Reviewed by Makal Media on . Berharga Berharga - Sebuah goresan tinta pena yang dilakukan oleh salah seorang sahabat Makal Media yakni Priangga Emilsyah. silakan baca aja langsung. :D Rating: 5

Gimana ?? Bagus bukan.?? kamu juga ada tulisan yang kayak gini silakan kirim kan ke makalmediaku@gmail.com.

Labels: